Dari sudut ibu kota yang ramai,
matahari siang ini cukup menyengat badanku,
tak terasa lampu merahpun berubah warna menjadi hijau,
dan itu tandanya sudah bisa jalan,
motor dan mobil saling mendahului satu dengan yang lain,
di sela-sela lampu merah tadi, aku melihat ada beberapa,
anak jalanan yang menjual suaranya demi sesuap nasi,
ada rasa kasian dan kesel, kemana ibu bapak mereka?tak terasa lampu merahpun berubah warna menjadi hijau,
dan itu tandanya sudah bisa jalan,
motor dan mobil saling mendahului satu dengan yang lain,
di sela-sela lampu merah tadi, aku melihat ada beberapa,
anak jalanan yang menjual suaranya demi sesuap nasi,
atau sanak saudara mereka?
apa mereka ga punya sanak saudara?
entahlah,,, aku hanya bergumam dalam hati saja…
demi menghidupi dirinya sendiri mereka rela tinggalkan bangku sekolah,
atau mereka ga bisa sekolah? karena mahalnya pendidikan sekolah saat ini…
di antara mereka ada anak perempuan sebut saja Bella, 14 thn,
dia putus sekolah semenjak 1 SMP, setelah di tanya lebih jauh,
dia putus sekolah semenjak 1 SMP, setelah di tanya lebih jauh,
aku : bella udah lama hidup di jalanan?
Bella : udah lama, lebih dari 2 tahun
aku : masih punya orang tua?
Bella : sudah meninggal (air mata’y keluar)
aku : ayah atau ibu yang sudah meninggal?
Bella : ayah, sama ibu, (jawabnya lagi sambil terisak)
aku : terus sekarang bella tinggal sama siapa?
Bella : sama ibu tiri
aku : ibu tirinya galak ga?
Bella : galak bgt, malah suka pukulin Bella, tegasnya lagi !
aku : terus bella terima di pukulin terus sama ibu tiri??
Bella : bella ga pulang za… (jawabnya polos)
aku : nah kl bella ga pulang, bella tidur dmn??
Bella : di taman kota,,
aku : bella ingin sekolah lagi ga?
Bella : pengen bgt (dengan suara lantang)
aku : bella punya impian?
Bella : suara bella kan bagus, bella ingin jadi artis (dia menjelaskan)
Bella : udah lama, lebih dari 2 tahun
aku : masih punya orang tua?
Bella : sudah meninggal (air mata’y keluar)
aku : ayah atau ibu yang sudah meninggal?
Bella : ayah, sama ibu, (jawabnya lagi sambil terisak)
aku : terus sekarang bella tinggal sama siapa?
Bella : sama ibu tiri
aku : ibu tirinya galak ga?
Bella : galak bgt, malah suka pukulin Bella, tegasnya lagi !
aku : terus bella terima di pukulin terus sama ibu tiri??
Bella : bella ga pulang za… (jawabnya polos)
aku : nah kl bella ga pulang, bella tidur dmn??
Bella : di taman kota,,
aku : bella ingin sekolah lagi ga?
Bella : pengen bgt (dengan suara lantang)
aku : bella punya impian?
Bella : suara bella kan bagus, bella ingin jadi artis (dia menjelaskan)
di sela- sela perbincangan, tanpa perintah air mata ini keluar,
astagfirullah anak sekecil ini, mencari uang di jalanan,
dengan segala resiko di depannya,sedangkan aku?
hanya sebatas kasian saja, tak berbuat apa-apa…astagfirullah anak sekecil ini, mencari uang di jalanan,
dengan segala resiko di depannya,sedangkan aku?
apa yang dapat kulakukan? (gumamku dalam hati)
masih banyak bella bella yang lain yang ada di hadapan kita,
pemerintah kemana?
para pejabat duduk di mobil yang super mewah,pemerintah kemana?
dengan ac di dalamnya…
sedangkan mereka hanya bisa mengetuk pintu mobil mewah itu?
dengan panas matahari membakar kulit mereka,
kulit yang gelap itu menjadi saksi betapa keras hidup di jalanan
pendidikan yang super mahal,
hanya bisa membuat banyak bella bella yang lain,
pendidikan hanya bisa membuat Tikus Kantor?
mana pendidikan yang di berikan di bangku sekolah?
semua’y nihil, hanya para “Tikus Kantor” yang banyak di ciptakan Negeri ini…ya hanya para ” Tikus Kantor”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar